Pemerintah Kurang Antisipatif Terhadap Tanggul Tua
Wakil Ketua Komisi Yudi Widiana Adia menyayangkan kurang antisipatifnya pemerintah terhadap keberadaan tanggul tua. Sebab, akibat jebolnya tanggul di Kabupaten Indramayu, ternyata sangat merugikan roda ekonomi nasional.
"Kami melihat ada kurang antisipatifnya pemerintah terhadap tanggul-tanggul yang umumnya usia tua. Karena (jebolnya tanggul) persis di dekat jalur pantura yang merupakan jalur ekonomi dan logistik nasional," kata Yudi kepada wartawan saat memimpin Tim Kunjungan Spesifik Komisi V DPR meninjau dampak dari jebolnya tanggul di Desa Pilangsari, Kabupaten Indramayu, Senin (23/3).
Seperti diketahui, banjir yang menerjang tujuh kecamatan di Kabupaten Indramayu disebabkan jebolnya sembilan tanggul, Senin (16/3) dini hari lalu. Tanggul-tanggul tersebut, yakni satu titik di Kecamatan Jatibarang, satu titik di Kecamatan Kertasemaya, tiga titik di Desa Bodas Kecamatan Tukdana, tiga titik di Desa Rancajawat Kecamatan Tukdana, dan satu titik di Desa Gadel Kecamatan Tukdana.
Yudi mengungkapkan, selain disebabkan tingginya curah hujan, jebolnya tanggul juga karena lemahnya peran pemerintah dalam melakukan pemeliharaan tanggul yang sudah memasuki usia tua. Alasannya, kejadian jebolnya tanggul bukan yang pertama kali di Indonesia. "Seperti halnya tanggul Pilangsari yang dibangun tahun 1971. Tentu kami sangat menyayangkannya," ujarnya.
Untuk itu, Politisi PKS ini meminta agar pemerintah segera melakukan general check up tanggul-tanggul yang sudah tua, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. "Untuk kasus Indramayu agar segera dituntaskan tanggul darurat dan kemudian disempurnakan menjadi tanggul yang berkekuatan jangka panjang," katanya.
Dalam kunjungannya, Tim Kunjungan Spesifik Komisi V DPR meninjau beberapa tanggul yang jebol diantaranya adalah Tanggul Cimanuk Blok Cilengkol, Tanggul Cimanuk Jatibarang baru Blok Lapangan dan Tanggul Cimanuk Blok Toko Alba.
Dalam kunjungan spesifik itu, rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia diikuti sejumlah anggota Komisi V DPR lainnya, diantarannya, Yoseph Umar Hadi (FPDIP), Moh. Nizar Zahro (FGerindra), Anton Sukartono Suratto (FPD), Mohammad Toha (FPKB), Mahfudz Abdurrahman (FPKS), Nurhayati (FPPP), Syahrulan Pua Sawa (FPAN), Sahat Silaban (FNasdem) dan Miryam S Haryani (FHanura). (nt), foto : nita juwita/parle/hr.